Google search adalah jendela alam semesta. Diawali dengan hadirnya teknologi internet, Google search sedikit demi sedikit melebarkan sayap ke tengah-tengah peradaban manusia hingga menyebar ke seluruh penjuru negeri, menembus batas jarak dan waktu, semakin mendekat dan tidak lagi bisa dipisahkan dengan kehidupan manusia.
Apapun profesi dan status yang dimiliki, dalam sehari saja, kita bisa mengunjungi Google search berkali-kali tanpa kita sadari. Ketika di pagi hari misalnya, kita ingin mencari kabar-kabar terbaru seputar politik, ekonomi, hiburan, bisnis, olahraga dan teknologi, siapa bisa mengelak, kita membuka browser lalu Google search. Belum lagi mereka yang berstatus pelajar sekolah dasar, menengah pertama, menengah atas, menengah kejuruan hingga mahasiswa, sehari pun tidak luput mengandalkan Google search dalam belajar dan mencari referensi.
Bukan hanya itu, para guru dan dosen pun tidak ketinggalan menikmati mewahnya pelayanan mesin telusur Google. Ketika mencari buku-buku rujukan, atau artikel/jurnal ilmiah baik nasional maupun internasional, mereka mesti bergantung pada Google search. Di tempat lain, para pengusaha yang ingin mencari ide-ide baru untuk dikembangkan menjadi bisnis. Tak ingin kalah, pejabat pemerintah, politikus, hingga kepala negara sekalipun akrab dengan mesin telusur Google untuk mengamati tren-tren politik yang sedang berkembang. Tentu saja, informasi-informasi yang diperoleh memiliki andil dalam membentuk sikap politik mereka.
Jadi, jujur saja, ada banyak manfaat dari Google search yang tidak kita sadari. Apapun profesi, status, jabatan, dan berapa pun usia kita, Google adalah partner terbaik untuk mendukung setiap aktivitas di dalam kehidupan ini. Ada kalanya memang, tanpa disadari dan tanpa diniatkan, rasa penasaran menggelitik kita untuk tahu yang belum kita tahu, ingin melihat apa yang belum pernah kita lihat, ingin mendengar apa yang belum pernah terdengar, dan ingin menikmati apa yang belum pernah kita nikmati. Semua tersedia dalam ruang semesta Google. Namun, salah memanfaatkan teknologi pencari tersebut bisa berakibat fatal.